Selasa, 07 Oktober 2014

Diposting oleh Unknown di 23.53

Tujuan Berhijab

Dalam Islam, hijab bertujuan untuk menutup aurat. Kata “aurat” berasal dari bahasa Arab yaitu “awrat”. Yaitu bagian dari tubuh manusia, kecuali telapak tangan dan muka, yang haram untuk dilihat ataupun dipegang.
Di Indonesia tidak sedikit wanita berhijab tidak dengan semestinya. Mereka berhijab, tapi menggunakan baju pendek bahkan celana panjang ketat seperti menunjukkan lekuk tubuhnya.

Berhijab Agar Mudah Dikenali

Menurut Al-Quran, tujuan wanita Muslim berhijab, agar mereka mudah dikenali. Bukan semata-mata agar dipandang lebih rohani.
Inilah kata Al-Quran tentang hal itu: "Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. . . . "(Qs 33:59).

Burka “Penjara Kanvas” Wanita

Jenis pakaian wanita Muslim lainnya adalah “burka.” Mulai digunakan awal abad ke-20 zaman Habibulla (1901-1919) di Afganistan. Bentuknya menutup seluruh badan termasuk tangan. Di bagian depan mata diberi kasa kanvas agar si pemakai dapat melihat tanpa dilihat. Dulu Afganistan salah satu negara Muslim yang mewajibkan wanitanya menggunakan burka.
Menggunakan burka mempersulit ruang gerak wanita, bahkan melelahkan, mengingat burka sangat berat (7 kg). Seorang wanita Afghanistan mengatakan burka bukanlah sebuah pakaian. Tetapi penjara kanvas [Artikel selengkapnya tentang burka disertai foto-foto menarik terdapat pada tautan ini.]

Menghijabkan Hati Lebih Penting!

Bila memang Anda tidak siap untuk berhijab, mengapa Anda memaksakan diri?

Terlepas dari penilaian orang bahwa pakaian dapat menjadi satu identitas, pakaian tidak lebih dari sebuah kain yang menutup tubuh kita. Ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, mereka baru menyadari bahwa mereka dalam keadaan telanjang. Lalu mereka mengambil dedaunan untuk menutupi tubuh mereka, agar terhindar dari rasa malu (Taurat, Kitab Kejadian 3:7).
Dengan tindakan tersebut, apakah Adam dan Hawa sudah terbebas dari permasalahannya? Jelas tidak! Masalah utama Adam bukan terletak pada “ketelanjangan”nya. Tetapi pada “pelanggaran”nya!
Pernahkah Anda “merasa malu” karena menyembunyikan dosa di hadapan Allah? Inilah “rasa malu” yang harus dibersihkan. “Rasa malu” ini tidak dapat ditutupi dengan berhijab!

Jalan Menutup “Rasa Malu” Dihadapan Allah

Orang Muslim segera lari ke amal bila berdosa dan mengalami “rasa malu” di hadapan Allah. Sayangnya, hijab dan amal tidak dapat menutup “rasa malu” dan dosa di hadapan Allah. Lalu, adakah jalan lain yang dapat menutup “rasa malu” di hadapan Allah?
Kitab Allah memberi gambaran mengenai orang-orang di surga yang sudah “mencuci jubah mereka dan membuatnya putih dalam darah Anak Domba” (Injil, Kitab Wahyu 7:14). Untuk menjadi suci agar berkenan kepada Allah, Anda tidak perlu berhijab. Membersihkan hati dari dosa adalah hal terpenting!
Ayat suci Injil memberitahu kita, “. . . darah Yesus . . . menyucikan kita dari pada segala dosa . . . Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (Injil, I Yohanes 1:7, 9).

Hijab Tidak Dapat Menutup Dosa

Pertanyaan yang perlu kita renungkan “Bermanfaatkah menutup tubuh dengan hijab namun hati kotor dan hitam karena dosa?”
Terimalah Isa Al-Masih sebagai Juruselamat Anda. Dia dapat menghapus dosa-dosa dari hati Anda! " . . . . Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29).

0 komentar:

Posting Komentar

 

Lidya Blog's Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos